Jurnal Sukabumi
Home
Otonomi
Kota Madya
Kabupaten
Peristiwa
Sosok
Box
Publik Servis
politik
Pemilu
skip to main
|
skip to sidebar
Berita Terbaru
Forum Sukabumi Timur Tolak Susukecir Pendopo, Jurnal Sukabumi Forum Sukabumi Timur secara tegas menolak penggabungan Susukecir ke wilayah Kota Sukabumi. Aksi penolakan disampaikan puluhan tokoh masyarakat yang didampingi para kepala desa dari wilayah Kecamatan Cirenghas dan Sukaraja. Aspirasi ditampung langsung pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi di Gedung Pendopo Bupati, Selasa (3/12) kemarin. Koordinator Forum Sukabumi Timur, Dedi Sutisna menegaskan, wacana penggabungan empat wilayah yang melingkupi Kecamatan Sukaraja, Sukalarang, Kebon Pedes dan Cirenghas (Susukecir) hanya ulah segelintir orang. Para penggagas Susukecir secara bombastis memaksakan kehendak untuk bergabung ke wilayah administratif Kota Sukabumi. Padahal realita di lapangan, masih banyak warga yang senang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi. ''Dengan alasan kesejahteraan dan merasa dianaktirikan, para penggagas Susukecir mendesak untuk melepaskan diri dari Kabupaten Sukabumi dan ingin bergabung ke wilayah administratif Kota Sukabumi. Saya pikir alasan seperti itu tidak masuk akal,'' kata mantan aktivis KNPI tersebut. Menurut Dedi, Forum Sukabumi Timur lebih menghargai keputusan pemerintah daerah yang sudah mengajukan pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Sukabumi Utara (DOB KSU). Apalagi usulan pemekaran wilayah sudah masuk Program Legislasi Nasional (Prolgenas). ''Kalau DOB KSU sudah terwujud, baru bicara Susukecir. Itu pun jika masyarakat menyetujuinya,'' tegas Dedi. Dalam kesempatan itu, Dedi menantang Pimpinan DPRD agar turun ke lapangan untuk meminta pendapat masyarakat mengenai wacana penggabungan Susukecir. Sehingga para wakil rakyat bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya. Sebab dokumen yang selama ini dibawa para penggagas Susukecir tidak mendapat dukungan mayoritas warga di empat kecamatan. ''Kami yang menolak Susukecir datang bersama para tokoh dan kepala desa. Kedatangan kami ini hanya sebagai perwakilan saja. Bahkan dalam rombongan kami ikut beberapa pengurus Badan Perwakilan Desa (BPD),'' kata Dedi yang menolak forumnya sebagai tandingan Susukecir. Aspirasi para tokoh yang tergabung dalam Forum Sukabumi Timur diterima Ketua DPRD Kabupaten Sukabum Badri Suhendi dan Wakilnya, Suwanda Somawinata. Menurut Badri, wacana penggabungan Susukecir memang sudah masuk bahasan pimpinan DPRD. Bahkan dalam waktu dekat akan segera dibuat Panitia Khusus (Pansus). ''Kita akan turunkan pansus. Tugasnya untuk melakukan kajian di lapangan. Sejauh ini memang ada dua aspirasi yang berbeda mengenai wacana penggabungan Susukecir,'' kata Badri. Badri mengatakan, wacana penggabungan Susukecir harus dihadapi dengan pikiran dingin. Jangan sampai adanya duku kubu memicu terjadinya konflik. ''Justru perbedaan ini harus disikapi secara arif dan bijaksana,'' ungkap politisi Partai Demokrat ini. Bambang Setian
Written By Jurnal Sukabumi on Rabu, 04 Desember 2013 | 05.47
Buruh PT Dassan Pasific Mogok Kerja
Written By Jurnal Sukabumi on Rabu, 16 Oktober 2013 | 09.58
Demo Pertanahan Ricuh | Pejabat BPN Disuguhi Singkong Mentah
Wow, Pelantikan Perwira Masuk MURI
Pengusutan Korupsi Mandek
Gelaran Sukabumi Expo Terancam Batal
TNGGP Dukung PDAM TBW
Dukung Pembangunan
Rehabilitasi Hutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat | 48 Poktan Bangun Kebun Bibit Rakyat
Air Laut Pasang, Turis Asing Senang
Peminat Rental Mobil Lesu
Puluhan Tahun Mengidap Tumor
Written By Jurnal Sukabumi on Selasa, 15 Oktober 2013 | 09.19
Next Post »
Berita Terpopuler
Forum Sukabumi Timur Tolak Susukecir Pendopo, Jurnal Sukabumi Forum Sukabumi Timur secara tegas menolak penggabungan Susukecir ke wilayah Kota Sukabumi. Aksi penolakan disampaikan puluhan tokoh masyarakat yang didampingi para kepala desa dari wilayah Kecamatan Cirenghas dan Sukaraja. Aspirasi ditampung langsung pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi di Gedung Pendopo Bupati, Selasa (3/12) kemarin. Koordinator Forum Sukabumi Timur, Dedi Sutisna menegaskan, wacana penggabungan empat wilayah yang melingkupi Kecamatan Sukaraja, Sukalarang, Kebon Pedes dan Cirenghas (Susukecir) hanya ulah segelintir orang. Para penggagas Susukecir secara bombastis memaksakan kehendak untuk bergabung ke wilayah administratif Kota Sukabumi. Padahal realita di lapangan, masih banyak warga yang senang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi. ''Dengan alasan kesejahteraan dan merasa dianaktirikan, para penggagas Susukecir mendesak untuk melepaskan diri dari Kabupaten Sukabumi dan ingin bergabung ke wilayah administratif Kota Sukabumi. Saya pikir alasan seperti itu tidak masuk akal,'' kata mantan aktivis KNPI tersebut. Menurut Dedi, Forum Sukabumi Timur lebih menghargai keputusan pemerintah daerah yang sudah mengajukan pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Sukabumi Utara (DOB KSU). Apalagi usulan pemekaran wilayah sudah masuk Program Legislasi Nasional (Prolgenas). ''Kalau DOB KSU sudah terwujud, baru bicara Susukecir. Itu pun jika masyarakat menyetujuinya,'' tegas Dedi. Dalam kesempatan itu, Dedi menantang Pimpinan DPRD agar turun ke lapangan untuk meminta pendapat masyarakat mengenai wacana penggabungan Susukecir. Sehingga para wakil rakyat bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya. Sebab dokumen yang selama ini dibawa para penggagas Susukecir tidak mendapat dukungan mayoritas warga di empat kecamatan. ''Kami yang menolak Susukecir datang bersama para tokoh dan kepala desa. Kedatangan kami ini hanya sebagai perwakilan saja. Bahkan dalam rombongan kami ikut beberapa pengurus Badan Perwakilan Desa (BPD),'' kata Dedi yang menolak forumnya sebagai tandingan Susukecir. Aspirasi para tokoh yang tergabung dalam Forum Sukabumi Timur diterima Ketua DPRD Kabupaten Sukabum Badri Suhendi dan Wakilnya, Suwanda Somawinata. Menurut Badri, wacana penggabungan Susukecir memang sudah masuk bahasan pimpinan DPRD. Bahkan dalam waktu dekat akan segera dibuat Panitia Khusus (Pansus). ''Kita akan turunkan pansus. Tugasnya untuk melakukan kajian di lapangan. Sejauh ini memang ada dua aspirasi yang berbeda mengenai wacana penggabungan Susukecir,'' kata Badri. Badri mengatakan, wacana penggabungan Susukecir harus dihadapi dengan pikiran dingin. Jangan sampai adanya duku kubu memicu terjadinya konflik. ''Justru perbedaan ini harus disikapi secara arif dan bijaksana,'' ungkap politisi Partai Demokrat ini. Bambang Setian
Rehabilitasi Hutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat | 48 Poktan Bangun Kebun Bibit Rakyat
Salah satu lokasi Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang didani Kemenhut RI Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan salah satu program pr...
Buruh PT Dassan Pasific Mogok Kerja
Parakansalak, Jurnal Sukabumi Aksi mogok kerja dilakukan ribuan buruh PT Dassan Pacifik yang berlokasi di Desa Bojonglongok Kecamatan P...
Dukung Pembangunan
Komunitas pergerakan kepemudaan di Palabuhanratu, menyatakan sikap mendukung kebijakan pemerintah dalam pengembangan pembanguna...
TNGGP Dukung PDAM TBW
Dirut PDAM TBW Kota Sukabumi, Helmi Soetikno menggelar pertemuan dengan perwakilan TNGGP membahas rencana pembangunan air beku dari kawasa...
Peminat Rental Mobil Lesu
Cikole, Jurnal Sukabumi Libur panjang menjelang perayaan Idul Adha ternyata tidak berdampak terhadap para pelaku bisnis rental kendaraan...
Demo Pertanahan Ricuh | Pejabat BPN Disuguhi Singkong Mentah
Cikole, Jurnal Sukabumi Seorang pejabat Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sukabumi nyaris terlibat baku hantam dengan ak...
Wow, Pelantikan Perwira Masuk MURI
Gunung Puyuh, Jurnal Sukabumi Pelantikan perwira polisi yang berlangsung di lingkungan Setukpa Polri Bhayangkara Sukabumi, Rabu (16/10)...
UTS Kelar, Siswa SMK Tawuran
Cikole, Jurnal Sukaumi Kebrutalan pelajar di Sukabumi kian menjadi. Akhir pekan kemarin, seorang pelajar SMK di Kota Sukabumi, Aditia, ...
Palabuhanratu Siaga Satu
Paska Dihantam Gelombang Setinggi Lima Meter Palabuhanratu, Jurnal Sukabumi Paska diterjang gelombang pasang setinggi lima meter, kawasan P...
Random Berita
Blogger Widgets
Berita Sebelumnya
Copyright © 2013.
Jurnal Sukabumi
- All Rights Reserved