Palabuhanratu, Jurnal Sukabumi
Gelombang pasang yang terjadi di Pantai Selatan Kabupaten Sukabumi
justru digemari para turis asing. Salah satu buktinya banyak wisatawan
mancenegara yang memanfatkan ketinggian ombak untuk kegiatan surving (selancar,
red). Sebelumnya, gelombang pasang yang terjadi di Pantai Palabuhanratu sempat
mengagetkan warga menyusul rusaknya ratusan warung akibat disapu ombak.
"Sudah tiga
hari terakhir ini wisman yang datang ke Palabuhanratu membludak. Diperkirakan
kedatangan wisatawan asing ini mencapai sekitar 500 orang. Sampai saat ini
mereka masih bertahan memanfaatkan gelombang pasang untuk berolahraga
selancar,'' ungkap Kepala Humas dan Infokom Badan Penyelamat Wisata Tirta
Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna kepada Antara, Selasa.
Menurut Dede,
wisman yang datang ke Palabuhanratu mayoritas berasal dari Australia, Austria,
Jepang, Cina dan beberapa turis dari negara-negara di Eropa dan Asia. Mereka
sengaja datang ke Palabuhanratu karena saat ini kondisi gelombang sangat bagus
untuk mengasah keahlian berselancar di atas permukaan air laut.
''Bahkan sudah ada
beberapa wisman yang tinggal cukup lama karena tidak ingin ketinggalan momen
saat gelombang tinggi ini. Selain itu ada beberapa atlet mancanegara yang
datang ke Palabuhanratu untuk mengasah kemamouannya sekaligus uji nyali
mengatasi gelombang laut kidul,'' katanya.
Banyaknya wisman
yang datang ke Palabuhanratu karena sudah banyak dari mereka memilih Pantai
Selatan Jawa Barat ini tidak kalah kualitas gelombang lautnya dengan Bali.
"Untuk saat
ini tinggi gelombang bisa mencapai empat meter untuk di beberapa titik pantai
seperti di Pantai Cimaja dan Karanghawu yang merupakan tempat latihan
surving," tambahnya.
Lebih lanjut, jika
setiap tahunnya jumlah wisman yang datang ke Palabuhanratu membludak seperti
ini yang diuntungkan tidak hanya pemerintah dalam menarik pendapatan asli
daerah (PAD), tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
"Kami berharap
pemerintah bisa meningkatkan fasilitas yang ada di Palabuhanratu untuk menarik
wisman datang ke Sukabumi, karena keindahan dan kualitas ombak serta gelombang
di objek wisata laut tidak kalah dengan Bali, tinggal pemerintah melakukan
penataan sehingga pantai lebih terlihat indah dan bersih," kata Dede.
Di sisi lain,
pihaknya saat ini masih bersiaga dengan kondisi gelombang pasang ini, karena
wisatawan lokal yang datang ke Palabuhanratu cukup tinggi walaupun belum
terlalu padat. Selain itu, pihaknya juga melarang para wisatawan berenang
dengan kondisi cuaca dan gelombang seperti ini.
Namun, Dede
mengatakan sampai hari ini belum ada laporan yang menyebutkan adanya wisatawan
yang mengalami kecelakaan laut seperti terbawa arus, atau tenggelam maupun
hilang tenggelam. antara
0 komentar:
Posting Komentar