Home » » Demo Pertanahan Ricuh | Pejabat BPN Disuguhi Singkong Mentah

Demo Pertanahan Ricuh | Pejabat BPN Disuguhi Singkong Mentah

Written By Jurnal Sukabumi on Rabu, 16 Oktober 2013 | 09.57

Cikole, Jurnal Sukabumi
Seorang pejabat Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sukabumi nyaris terlibat baku hantam dengan aktivis mahasiswa. Insiden terjadi saat puluhan mahasiswa bersama para petani menggelar demonstrasi menuntut hak garapan tanah telantar. Adu jotos berhasil dicegah petugas kepolisian yang mengawal aksi di halaman Kantor BPN Kabupaten Sukabumi, Rabu (16/10) kemarin.
Kericuhan bermula ketika seorang aktivis mahasiswa melakukan orasi di hadapan Kepala BPN Kabupaten Sukabumi, Tatang Sofyan. Dia mencoba bertanya mengenai status hak guna usaha (HGU) sebuah perkebunan di Kecamatan Warungkiara. Pertanyaan aktivis HMI itu ditanggapi seorang pejabat BPN dengan nada emosi.
Tak pelak lagi, keduanya sempat bersitegang. Bahkan situasi ini menyulut emosi aktivis mahasiswa lainnya. Ketegangan mencair setelah aparat kepolisian menenangkan seorang aktivis yang berusaha memburu pejabat BPN.
                Setelah situasi mulai tenang, para mahasiswa kembali melanjutkan orasi. Mereka meminta kejelasan seputar tuntutan para petani atas lahan perkebunan karet di Kecamatan Warungkiara. Pasalnya, lahan seluas 720 hektar itu terindikasi masuk ketegori tanah telantar.
                ''Para petani sudah menggarap lahan perkebunan sejak 15 tahun lalu. Sedangkan status lahan perkebunan terindikasi masuk tanah telantar. Sejauh ini tidak ada upaya dari pihak perkebunan untuk memperpanjang HGU,'' ungkap koordinator aksi, Yandra Utama Santosa.
                Dalam aksi itu, para mahasiswa sempat melakukan aksi treatikal. Bahkan mahasiswa sengaja memberikan suguhan singkong mentah di hadapan para pejabat BPN. Aksi itu sebagai protes mahasiswa terhadap pejabat BPN yang dinilai tidak pro terhadap nasib para petani.
                Setelah puas menyampaikan orasi, para mahasiswa meninggalkan halaman Kantor BPN Kabupaten Sukabumi. Aksi dilanjutkan dengan mendatangi Gedung Pendopo Bupati Sukabumi yang berjarak sekitar 400 meter. Dalam aksi ini, sejumlah mahasiswa sempat menyegel pintu gerbang Gedung Pendopo yang berada di Jalan A. Yani.
                Para pengunjuk rasa menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemkab Sukabumi dalam mengurus masalah pertanahan. Rombongan aktivis mahasiswa bersama para petani akhirnya diterima Assisten Daerah (Asda) I Pemkab Sukabumi, Zainul didampingi Kepala Kesbangpol Muhamad Yusuf.

                Disela-sela aksi, para pengunjuk rasa sempat melakukan doa bersama. Mereka mengharapkan Bupati Sukabumi Sukmawijaya dibukakan hatinya untuk memperjuangkan nasib para petani. Pasalnya, perjuangan agar petani mendapat hak atas lahan hingga saat ini belum ada kepastian hukum. Bambang Setian
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 

Copyright © 2013. Jurnal Sukabumi - All Rights Reserved