Home » » Puluhan Tahun Mengidap Tumor

Puluhan Tahun Mengidap Tumor

Written By Jurnal Sukabumi on Selasa, 15 Oktober 2013 | 09.19

Cisolok | Jurnal Sukabumi
Reni Rohman (31) perempuan asal Kampung Tugu RT. 01/01 Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, harus menelan pil pahit selama hidupnya. Perempuan yang menggantungkan hidupnya kepada sang ibu dan tetangga ini, sejak berumur 6 tahun telah mengidap penyakit tumor ganas di dahi dan hidung.
                Hingga beranjak dewasa, Reni belum kunjung diobati. Bahkan kini tumor Reni sudah menjalar ke mata dan leher serta harus memerlukan operasi besar untuk mengangkat penyakitnya. Efek dari penyakit itu, mata sebelah kanannya tidak dapat melihat.
                Celakanya lagi, pemerintah desa setempat yang mengetahui ia mengidap penyakit tumor sejak kecil hingga dewasa terkesan tutup mata dan tidak peduli terhadap nasib keluarga prasejahtera ini. Anehnya untuk biaya pengobatan Reni ke Puskesmas maupun dokter setiap minggunya hanya didapat dari hasil iuran ibu-ibu pengajian di Masjid Al-Ikhlas.    
                Sekretaris Desa Cikahuripan, Bambang, saat di konpirmasi terkait penyakit tumor yang diderita Reni mengaku, pihaknya sama sekali belum mengusulkan bantuan pengobatan bagi Reni, baik merujuk ke Rumah Sakit maupun melaporkan kasusnya ke instansi terkait.
                "Warga kami itu belum diusulkan agar mendapatkan bantuan untuk biaya pengobatannya," katanya singkat.
                Reni dan keluarganya kini hanya bisa berharap belas kasihan dari dermawan yang mau membantu untuk biaya pengobatan penyakit tumornya. Sementara Ipah (58) orang tua Reni satu-satunya ini tidak bisa berbuat banyak atas penyakit yang diderita anaknya.
                "Jangankan untuk biaya pengobatan, makan sehari-harinya juga dapat pemberian tetangga. Ibu hanya bisa berharap belas kasihan dari tetangga maupun pihak yang peduli terhadap penyembuhan penyakit anak saya ini," ungkap janda tiga anak yang ditinggal mati suaminya sepuluh tahun lalu.  
                Ipah menuturkan, awalnya ketika berumur 6 tahun penyakit anaknya itu hanya benjolan kecil tepatnya di dahi dan hidung. Namun saat beranjak dewasa benjolannya semakin membesar akibat jarang diperiksa ke dokter maupun balai pengobatan Puskesmas.
                "Saat dilakukan pemeriksaan ke dokter, hasil diagnosa medis anak saya di vonis mengidap penyakit tumor ganas. Untuk mengangkat penyakit itu membutuhkan operasi besar dengan biaya cukup besar pula," jelasnya. 
                Ia menambahkan, semenjak penyakit itu menghinggapi Reni, keluarga jarang melakukan pemeriksaan medis terhadap penyakit anaknya.

                "Bisa dihitung jari, anak saya diperiksa ke dokter dan Puskesmas. Paling banyak penanganannya di rumah dengan pemberian obat ala kampung. Soalnya uang dari mana kalau anak saya terus dirujuk ke dokter agar sembuh penyakitnya," keluh Ipah.         Eeng Herman
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 

Copyright © 2013. Jurnal Sukabumi - All Rights Reserved