Cisolok | Jurnal Sukabumi
Pada 2014 mendatang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memiliki
program mengembangkan energi terbarukan dari tanaman Aren. Langkah awal akan
memanfaatkan lahan telantar yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk
Kota/Kabupaten Sukabumi dengan ditanami tanaman Aren.
"Ada 54 juta
hektar lahan telantar di seluruh Indonesia akan dihijaukan kembali dengan
ditanami Aren. Rencananya Aren diolah menjadi bahan bakar bio etanol sebagai
pengembangan energi terbarukan," kata H. Yus Yukarsa, calon anggota DPR RI
dari Partai Gerindra asal daerah pemilihan Kota/Kabupaten Sukabumi, kepada
Jurnal Sukabumi, usai menyerahkan bantuan sembako bagi korban bencana gelombang
pasang, di Kampung Cikoet, Desa/Kecamatan Cisolok.
Menurut Yus, selama
ini tanaman Aren hanya dimanfaatkan sebagai penghasil gula merah melalui
pemrosesan air nira yang disadap dari pohonnya. Selebihnya, masyarakat hanya
memanfaatkan aren melalui sapu ijuk, atap rumah ataupun olahan buah
kolang-kaling secagai campuran es campur.
"Partai
Gerindra akan mengembangkan energi terbarukan dalam mendukung program
pemerintah. Itu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), paling tidak wakil rakyat
dari partai kita harus mayoritas di parlemen agar terwujudnya program
pengembangan energi terbarukan dengan penamanan Aren di lahan telantar,"
ujar Yus pemilik nomor urut 3.
Calon anggota DPR
RI asli Sukabumi ini menambahkan, Potensi tanaman Aren selama ini hanya akrab
dengan masyarakat kelas bawah, tidak dilirik sedikitpun oleh investor untuk
pengembangannya. Aren masih kalah populer jika disandingkan dengan keluarga
palma lainnya seperti Kelapa dan Kelapa Sawit.
"Potensi yang
dapat dikembangkan sangat terbuka lebar mengingat luasnya lahan yang tersedia.
Disamping itu, tanaman Aren sudah familiar dengan masyarakat dan sangat tahan
terhadap hama," ungkapnya.
Yus menjelaskan,
jika Aren diolah menjadi energi terbarukan seperti bio etanol yang dapat
menggantikan bahan bakar kendaraan, maka harus didorong oleh kebijakan politik
selain kebijakan dari pemerintah, sehingga Indonesia mampu memproduksi Aren
skala besar.
"Tantangan
pengembangan tanaman Aren dalam skala luas adalah belum adanya dukungan
kebijakan politik di parlemen saat ini. Jika Gerindra suara mayoritas, bisa
penentu kebijakan untuk menjadikan Aren sebagai bio etanol atau bahan bakar
nabati. Dan tak lupa juga diperlukan dukungan infrastruktur dan pabrik skala
besar, pendanaan, teknologi dan jaminan pemasaran dari pemerintah," jelas
Yus dari latar belakang pengusaha ini.
Dirinya optimistis,
dengan pendekatan politik di parlemen sudah sepantasnya memikirkan dan
menetapkan kebijakan untuk terwujudnya pengembangan tanaman Aren di seluruh
Indonesia dengan memanfaatkan lahan telantar. Eeng Herman
0 komentar:
Posting Komentar