Home » , » Palabuhanratu Siaga Satu

Palabuhanratu Siaga Satu

Written By Jurnal Sukabumi on Sabtu, 12 Oktober 2013 | 23.53

Paska Dihantam Gelombang Setinggi Lima Meter Palabuhanratu, Jurnal Sukabumi Paska diterjang gelombang pasang setinggi lima meter, kawasan Pantai Palabuhanratu dan sekitarnya dinyatakan siaga satu. Status itu ditetapkan menyusul gelombang pasang terjadi dalam dua hari terakhir ini. 
Bahkan Pemkab Sukabumi meminta warga yang sehari-harinya beraktivitas di pesisir pantai agar waspada. Ketua Forum Komunikasi Search and Rescue (SAR) Palabuhanratu, Oki Fajri Assidik mengatakan, status siaga satu diterapkan mengingat gelombang pasang masih terus mengancam keselamatan warga sekitar. 
Saat ini petugas terus memantau perkembangan cuaca termasuk menyiagakan lokasi tempat pengungsian. Menurut Oki, gelombang pasang yang terjadi sejak Selasa (8/10) lalu tidak hanya menghantam kawasan Pantai Karanghawu. Tetapi hantaman ombak besar yang mencapai hingga ke darat terjadi juga di sejumlah pantai lainnya. 

Diantaranya Pantai Citepus, Pantai Kandaka dan sejumlah pantai lainnya yang bersinggungan dengan Samudra Hindia. ‘’Di Pantai Citepus ada sejumlah warung yang rusak akibat dihantam gelombang. Namun yang paling parah terjadi di Pantai Karanghawu. Gelombang pasang air laut bahkan sempat menutupi lintasan jalan raya,’’ kata Oki. Sementara itu, dampak gelombang pasang dirasakan juga warga yang bermukim di Pantai Minajaya Desa Pasir Ipis Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke daerah aman. Soalnya beredar kabar kejadian itu merupakan tsunami. Pengakuan itu disampaikan seorang nelayan yang biasa mencari ikan di Pantai Minajaya, Unang (45). 
Dia menyebutkan ketinggian gelombang pasang waktu itu sekitar delapan meter. Amukan gelombang mengakibatkan belasan perahu milik nelayan rusak setelah berbenturran dengan karang. "Gelombang pasang terjadi begitu dahsyat. Pada saat bersamaan perahu terombang-ambing hingga membentur karang. Banyak perahu milik nelayan yang terbalik dan rusak,'' ungkap Unang. Menurut Unang, warga sebenarnya sudah terbiasa menghadapi gelombang pasang. Namun kali ini, gelombang besar sempat membuat panik warga. Kepanikan terjadi setelah melihat perahu hancur terhempas ke pinggir pantai. "Sebetulnya gelombang pasang selama beberapa pekan ini sempat terjadi. Namun sedahyat kali ini," katanya. Pengakuan yang sama disampaikan nelayan lainnya bernama Yani (39). Untuk mengindari hantaman ombak besar, sebagian besar nelayan berusaha mengungsi ke tempat lebih aman. Hingga kemarin siang, warga belum berani melakukan aktivitas seperti biasanya. Eeng Herman
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 

Copyright © 2013. Jurnal Sukabumi - All Rights Reserved