Baros, Jurnal Sukabumi
Penyembelihan hewan qurban di Kota Sukabumi diwarnai adanya daging yang
mengandung cacing hati. Untuk menghindari resiko terburuk, petugas terpaksa
menyita daging yang dianggap bermasalah. Temuan ini terjadi pada seekor sapi
yang disembelih di Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Selasa (15/10) kemarin.
Penyitaan dilakukan
langsung petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Sukabumi.
Mereka hanya mengambil sebagian daging yang secara kasat mata tampak mengandung
cacing berwarna putih. Bagian yang diamankan itu hanya segumpal hati.
''Meski mengandung
cacing, tapi tidak berbahaya. Dengan catatan harus dimasak sampai matang. Namun
demi kenyamanan, kami terpaksa mengambil hati yang mengandung cacing itu,''
ungkap Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan
Kesmavet), dr Riki Barata di sela-sela mengawasi pemotongan dan pembagian
daging hewan kurban di Masjid Agung Kota Sukabumi.
Tim pengawas
kesehatan hewan terpaksa menyita hati sapi untuk proses pemusnahan. Soalnya
dikhawatirkan temuan ini akan menjadikan masyarakat resah. Namun DKPP siap
mengembalikan daging yang dianggap bermasalah dengan catatan harus ada
persetujuan masyarakat.
''Kalau masyarakat
menginginkan, kami akan mengembalikannya. Tentunya kami akan membersihkan hati
sapi itu hingga tidak ada cacingnya. Setelah bersih hati bisa untuk dikonsumsi
dengan aman,'' katanya.
Menurut Riki,
laporan mengenai kasus penemuan cacing hati baru yang pertama terjadi selama
perayaan Idul Adha 1434 H. Padahal hewan qurban yang disembelih di Kota
Sukabumi jumlahnya cukup banyak. Berdasarkan pengawasannya, mayoritas hewan
lainnnya dalam kondisi sehat.
"Untuk pengawasan ini kami menurunkan
sebanyak 21 petugas. Proses pengawasan akan berlangsung hingga tiga hari
kedepan. Khusus untuk hewan kurban yang
disembelih di Masjid Agung, kami menolak hewan kurban yang berasal dari
Bogor," tambahnya.
Dijelaskan Riki,
temuan sapi yang mengandung cacing hati sebenarnya tidak hanya terjadi tahun
ini. Pada tahun lalu, kasus seperti ini justru hampir terjadi di setiap
kecamatan. Penelusuran sapi yang mengandung cacing hati baru diketahui setelah
disembelih.
Sementara
itu, sebelum pelaksanaan Idul Adha sedikitnya 1.622 sapi dan 2.844 kambing
sempat menjalani pemeriksaan. Selama proses pemeriksaan, ditemukan ada beberapa
hewan yang terserang diare dan stres. Namun tidakditemukan adanya hewan kurban
yang terjangkit penyakit yang membahayakan seperti antrax
0 komentar:
Posting Komentar